Ketika diberikan titipan anak, maka hal yang harus diperhatika adalah hal-hal administrasinya, salah satunya adalah mendaftarkan anak kita ke Disdukcapil setempat dengan menambahkan ke Kartu Keluarga (KK) dan membuatkan Akte Kelahiran. Nah dalam tulisan ini saya sedikit sharing tentang membuat akte kelahiran di Kabupaten Bandung Barat kecamatan Parongpong yang pada saat ini kebetulan di wilayah saya ada mobil keliling untuk pelayanan pembuatan KK dan Akte Kelahiran yang dapat ditunggu dalam waktu satu hari jadi.
Perlu di perhatikan bawha untuk membuat Akte Kelahiran, nama anak harus terdafatar dulu di KK (Kartu Keluarga), sehingga otomatis hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurus Menambahkan Anggota Keluarga (dalam hal ini anak kita yang akan dibuatkan aktenya) di Kartu Keluraga. Karena waktu itu ada layanan mobil keliling dari Pemkab, maka persyaratan yang harus dibawa antara lain:
- Surat Keterangan Kelahiran dari Dokter/Bidan/Rumah Sakit/ tempat melahirkan (difotocopy 2x untuk membuat KK dan Akte).
- Kartu Keluarga (KK) asli dan fotocopy 2x
- Fotocopy KTP suami istri
- Fotocopy KTP untuk 2 orang saksi
- Fotocopy Buku Nikah (untuk pengajuan Akte dan KK)
- Materai 2 buah (untuk ditempel di formulir pengajuan Akte)
Jika layanan umum (tidak ada layanan mobil keliling), maka kita harus memerlukan Surat Pengantar dari RT, RW dan Desa setempat untuk membuat KK terlebih dahulu ke Kantor Kecamatan, kemudian setelah keluar Kartu Keluarga baru, maka lanjutkan ke Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk mengurusan Akte Kelahiran.
Jika tidak diurus lebih dari 60 hari dari waktu kelahiran, maka urusannya akan nambah rumit dan tambah persyaratan lain. Di beberapa daerah kita bisa menitipkan untuk pembuatan Akte Kelahiran di tempat kelahiran (seperti Klinik, Puskesmas, Rumah sakit), dengan mengeluarkan biaya kurang lebih Rp. 150.000,- dan akan jadi kurang lebih 1 sampai 2 bulan karena sifatnya kolektif.
Persinggahan Supono 